Cerita Pengalaman Pribadi Saya
Awal mula saya mulai mengenal apa
arti pengalaman, ternyata saya mulai mengerti ternyata pengalaman adalah cerita
yang pernah kita alami pada saat masa lalu. Akan tetapi saya sudah bisa
menyimpulkan dan mulai bisa bercerita saat saya masih duduk di bangku SMP/MTs.
Akan tetapi saya sudah punya banyak pengalaman pribadi saya yang tak pernah
terlupakan, pengalaman lucu, sedih, menyenangkan, dll. Tapi kali ini saya akan
menceritakan pengalaman pribadi saya pada saat duduk di bangku SMA/MA/SMK.
Mulai saya pernah Jatuh cinta pada seseorang, mendapat teman yang konyol, teman
setia, study lapangan, study tour, dan sampai akhirnya saya menemukan
pengalaman yang sebenarnya kegiatan tersebut tidak saya sukai yaitu mendaki
gunung. Pertama saya diajak mendaki gunung menurut saya tidak menyenangkan dan
membosankan, ehhhh ternyata tidak. Karna oleh sebab itu sampai sekarang saya
suka mendaki gunung tapi Cuma kalau ada waktu luang saja dan tidak mengganggu
pembelajaran saya pada saat KBM berlangsung.
Begini
lanjutan cerita saya pada awal saat mendaki gunung yaitu gunung Andong yang
tempatnya di Grabag Kab. Magelang, tapi entah kenapa kok bisa disebut gunung
andong, ya begitulah asal mula nama gunung sudah dari dulu nenek moyang kita
yang tahu asal mula peristiwa tersebut. Pada waktu itu saya di ajak mendaki
gunung oleh seorang teman saya yang bernama Huda, Huda tersebut adalah seorang
siswa MAN 1 Kota Magelang yang menjadi ketua Organisasi MANSAPALA. Dan akirnya
saya pun ikut karena rencana tersebut mungkin menarik bagi saya dan katanya ada
banyak teman yang ikut dalam kegiatan tersebut, setelah tiba pada waktu yang di
tentukan ternyata ada banyak teman yang tidak ikut, karena alasan tidak
diizinkan oleh orang tuannya, sakit, dll. Tapi alasan tersebut tidak membuat
saya jadi ikut atau tidak, dan saya pun sudah menunggu teman teman di tempat
yang suda di rencanakan. Dan setelah tiba di tempat tersebut yang berangkat
ternyata 6 orang padahal rencanannya 14 orang, tapi tak apalah yang penting
bisa berangkat. Dan 7 orang tersebut sudah termasuk saya dan yang 6 orang
lainnya bernama Huda, Takim, Chabib, Arif, Ulfi, dan Rozi. Dan akhirnya kami
pun mulai berangkat tepat pada jam 16.24 dari tempat yang sudah kami janjikan
dan rencanakan tanpa ada persiapan yang matang. Sesampainya di pertigaan desa
Patran kami pun turun dan hanya huda yang bersepeda motor dari grabag sampai
Basecamp. Dan kami ber 6 pun mulai
berjalan menuju gunung Andong, setelah sampai di Pos 1 kami pun menunggu huda
yang lagi regristrasi di basecamp, setelah itu
kami pun berjalan bersama sama, tak lama kemudian kami bertemu dengan
para pendaki yang sama sama mau ke puncak gunung andong. Ternyata sampai di
puncak tidak membutuhkan waktu yang sangat lama yaitu hanya ½ jam saja dan itu
pun sudah termasuk istirahat di jalan. Sampai di puncak ternyata sudah berkabut
dan tidak ada sinar matahari kecuali sinar senter yang kami gunakan untuk
menerangi jalan. Dan akhirnya kami pun mulai mendirikan Dumb yang sudah kami
persiapkan dan kami bawa dari bawah, dan kami mendirikan 2 dumb karena 1 dumb
bisa diisi oleh 4 orang saja. Saat petang mulai tiba kami pun hanya mengisi 1
dumb saja karena untuk berkumpul, mengobrol, bercanda tawa, dan bercerita apa
pun yang ingin di ceritakan. Dan waktu kami mersakan kelaparan ternyata tidak
ada yang membawa makanan ataupun cemilan kecuali Mie yang sudah di janjikan
untuk kita bawa dan kita masak ketika malam sudah tiba, tapi waktu itu belum
malam karena masih jam 19.36, dan kami pun harus terpaksa makan mie tersebut,
tapi masih ada saja yang kurang yaitu kopi, wah kami pun terpaksa harus meminta
teman yang berada di tempat kami mendirikan dumb, ternyata kami pun dikasih
tapi hal tersebut tidak kami hiraukan memalukan apa tidak tapi yang penting
kami tidak kelaparan dan kehausan hahahahhahaha......
Setelah
masak mie matang kami pun bergegas untuk memakan mie tersebut bersama sama,
akan tetapi tidak ada salah satu seorang pun yang membawa alat makan, kami pun
punya ide yaitu sebagai alat makannya adalah tutup handphone yang kami bawa,
tapi hal tersebut harap di maklumi lah karena kami hanya pemula dan belum tau
apa saja yang harus di persiapkan. Setelah kami makan bersama kami pun tak lupa
melaksanakan shalat dan berbincang bincang dan bercerita dan melakukan kegiatan
yang tidak membosankan. Ketika malam sudah tiba kami pun mulai mengeluarkan
selimut yaitu sarung, dan ternyata sarung tersebut tidak cukup untuk kita
jadikan alas tidur dan selimut, dan hanya cukup untuk 1 dumb saja dan yang
satunya tidak ada alas tidur maupun selimut. Dan akhirnya aku dan huda mengalah
untuk tidur di dumb yang tidak ada alas tidur dan selimutnya. Tapi tak apalah
yang penting kami bisa tidur, ternyata tidak seperti yang saya bayangkan
ternyata diatas puncak bisa ada badai dan mengganggu waktu tidur kami, dan
sepertinya waktu sudah larut malam. Saya dan huda mulai kedinginan karena tidak
ada alas tidur maupun selimut yang dipakai untuk tidur, tapi kami berdua sudah
memakai jaket yang sudah menghangatkan kami berdua walaupu tidak sehangat waktu
kita tidur didalam kamar.
Waktu
pagi pun sudah tiba dan kami pun bangun dan mulai merasakan lapar dan haus, dan
kami pun mulai memasak mie lagi walaupun hanya tinggal 3 bungkus saja, dan kami
masak 3 sekaligus, dan memakannya menggunakan alat seadanya saja yaitu tutup
handphone yang kami bawa. Walaupun Cuma sedikit kami pun sudah merasa kenyang
dan bisa mengganjal perut agar tidak kelaparan. Setelah kami makan, kami pun
mulai jalan jalan menelusuri wilayah yang berada di puncak, tak lama kemudian
kami kembali ke markas kami yaitu 2 dumb yang kami dirikan, dan ternyata banyak
juga orang yang melakukan kegiatan mendaki gunung. Setelah kembali ke markas
tersebut kami tak lupa melakukan foto foto di atas gunung andong, dan ternyata
begitu bagusnya suasana di atas gunung karena dikelilingi oleh banyak awan
putih yang menggumpal, dan terasa seperti negeri di atas awan. Kami pun belum
puas akan peristiwa tersebut terjadi karena waktu sudah mulai siang dan kami
pun harus turun, tapi sebelum itu kami merapikan dan bersiap siap untuk turun, setelah rapi dan bersih tempat yang
kita dirikan dumb kami pun berjalan dengan membawa bekas bekas sampah yang
sudah tak terpakai ke bawah dan yang akan kami letakkkan ke tempat sampah di
basecamp. Ketika berjalan pulang kami tak lupa untuk membawa air yang berasal
dari sumber mata air pegunungan yang pertama kali. Setelah sampai di bawah kami
pun mencari tumpangan yang akan membawa kami kembali pulang ke pasar grabag,
dan akhirnya kami pun mendapat tumpangan yaitu pick up yang mengangkut ayam
ternak. Tapi tak apa lah yang penting bisa kembali ke rumah dengan selamat.
Walaupun demikian ternyata pick up tersebut yang kami tumpangi menuju ke arah
pasar grabag karena mau menjual ayam ayam nya ke pasar. Dan kami pun senang
karena kami bisa sampai pasar grabag tanpa harus mengeluarkan ongkos untuk
sampai ke pasar grabag. Ketika sampai di pasar grabag kami mampir dulu ke rumah
nya arif karena rumahnya arif deket dengan pasar tersebut, sekalian kami
istirahat di rumahnya arif. Dan kebeneran kami merasa lapar dan dirumahnya arif
kami di tawari makan kami pun mau, karena kami lapar dan masih punya uang untuk
kembali kerumah kami masing masing. Setelah kami beristirahat cukup dan
mendapat tawaran makanan dari arif kami pun meminta untuk izin pulang ke rumah
kami masing masing................ sekian .......!!!!!!!!
Selanjutnya
pengalaman pribadi saya ketika mendaki gunung Merbabu yang lebih tinggi dari
gunung andong yaitu 3X nya gunung andong, dan kami saya pun di ajak oleh teman
saya yang bernama zaim. Kami berangkat dari sekolah tercinta yaitu MAN 1 KOTA
Magelang, dari sekolah tersebut kami berempat yaitu saya, zaim, isro’i, dan
dimas menggunakan kendaraan sepada motor. Dan setelah sampai tanjakan yang
cukup panjang dan membuat motornya dimas tidak kuat untuk melanjutkan
perjalanan dan akhirnya zaim harus turun dulu dan mendorong motor nya dimas
tersebut, walaupun demikian itu tidak menjadi penghalang untuk kami tetap
melanjutkan perjalanan. Sesampainya di basecamp kami bertemu dengan orang orang
yang juga mau mendaki gunung merbabu, dan selanjutnya kami pun beristirahat di
basecamp. Ternyata masih ada temannya isro’i yang ikut tapi perempuan yang
katanya sedikit tomboy, tapi tak apalah biar tambah ramai dan menyenangkan,
sebelum naik kami pun selfi selfi dulu di basecamp untuk kenang kenangan...
hehehehe.....
Setelah
itu aku dan zaim mandi sebelum melanjutkan perjalanan mendaki gunung agar
keringat yang sudah kami bawa dari perjalanan menuju basecamp itu membuat badan
dingin ketika tidur di pos 2. Dan selanjutnya kami melanjutkan perjalanan untuk
sampai ke puncak gunung merbabu yaitu puncak syarif dan kentheng songo, dan
akhirnya kami pun berjalan dan tak ada kendala
atau halangan apa apa. Tapi setelah sesampainya di tengah perjalanan
hujan pu turun, dan kami pun sudah persiapan membawa jas hujan walaupun dari
plastik tapi sudah cukup nyaman untuk melindungi diri dari basah nya air hujan.
Setelah hujan reda ternyata kami sudah dekat dengan pos 2, dan kami melihat
banyak rombongan pendaki yang sudah mau ngecamp di pos 2. Ternyata di pos 2
sudah ada banyak orang yang mendirikan dumb di berbagai tempat, dan akhirnya
kami tetap masih punya tempat untuk mendirikan dumb untuk beristirahat. Tak
lama kemudian dumb kami pun berhasil kami dirikan dan kami tempati, seperti
biasa kami melakukan hal yang tidak membosankan di dalam dumb tersebut selain
bersendau gurau, bercanda, dll.
Sekian
duluuuuuu...... dari saya ini masih tetap ada lanjutannya kapan kapan
insyaallah akan saya lanjutkan...... hhahahahahhaha
Wassalamualaikum wr,wb...
0 komentar:
Posting Komentar