Jumat, 27 November 2015

My Experience



Cerita Pengalaman Pribadi Saya
Awal mula saya mulai mengenal apa arti pengalaman, ternyata saya mulai mengerti ternyata pengalaman adalah cerita yang pernah kita alami pada saat masa lalu. Akan tetapi saya sudah bisa menyimpulkan dan mulai bisa bercerita saat saya masih duduk di bangku SMP/MTs. Akan tetapi saya sudah punya banyak pengalaman pribadi saya yang tak pernah terlupakan, pengalaman lucu, sedih, menyenangkan, dll. Tapi kali ini saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya pada saat duduk di bangku SMA/MA/SMK. Mulai saya pernah Jatuh cinta pada seseorang, mendapat teman yang konyol, teman setia, study lapangan, study tour, dan sampai akhirnya saya menemukan pengalaman yang sebenarnya kegiatan tersebut tidak saya sukai yaitu mendaki gunung. Pertama saya diajak mendaki gunung menurut saya tidak menyenangkan dan membosankan, ehhhh ternyata tidak. Karna oleh sebab itu sampai sekarang saya suka mendaki gunung tapi Cuma kalau ada waktu luang saja dan tidak mengganggu pembelajaran saya pada saat KBM berlangsung.
               Begini lanjutan cerita saya pada awal saat mendaki gunung yaitu gunung Andong yang tempatnya di Grabag Kab. Magelang, tapi entah kenapa kok bisa disebut gunung andong, ya begitulah asal mula nama gunung sudah dari dulu nenek moyang kita yang tahu asal mula peristiwa tersebut. Pada waktu itu saya di ajak mendaki gunung oleh seorang teman saya yang bernama Huda, Huda tersebut adalah seorang siswa MAN 1 Kota Magelang yang menjadi ketua Organisasi MANSAPALA. Dan akirnya saya pun ikut karena rencana tersebut mungkin menarik bagi saya dan katanya ada banyak teman yang ikut dalam kegiatan tersebut, setelah tiba pada waktu yang di tentukan ternyata ada banyak teman yang tidak ikut, karena alasan tidak diizinkan oleh orang tuannya, sakit, dll. Tapi alasan tersebut tidak membuat saya jadi ikut atau tidak, dan saya pun sudah menunggu teman teman di tempat yang suda di rencanakan. Dan setelah tiba di tempat tersebut yang berangkat ternyata 6 orang padahal rencanannya 14 orang, tapi tak apalah yang penting bisa berangkat. Dan 7 orang tersebut sudah termasuk saya dan yang 6 orang lainnya bernama Huda, Takim, Chabib, Arif, Ulfi, dan Rozi. Dan akhirnya kami pun mulai berangkat tepat pada jam 16.24 dari tempat yang sudah kami janjikan dan rencanakan tanpa ada persiapan yang matang. Sesampainya di pertigaan desa Patran kami pun turun dan hanya huda yang bersepeda motor dari grabag sampai Basecamp. Dan kami ber 6  pun mulai berjalan menuju gunung Andong, setelah sampai di Pos 1 kami pun menunggu huda yang lagi regristrasi di basecamp, setelah itu  kami pun berjalan bersama sama, tak lama kemudian kami bertemu dengan para pendaki yang sama sama mau ke puncak gunung andong. Ternyata sampai di puncak tidak membutuhkan waktu yang sangat lama yaitu hanya ½ jam saja dan itu pun sudah termasuk istirahat di jalan. Sampai di puncak ternyata sudah berkabut dan tidak ada sinar matahari kecuali sinar senter yang kami gunakan untuk menerangi jalan. Dan akhirnya kami pun mulai mendirikan Dumb yang sudah kami persiapkan dan kami bawa dari bawah, dan kami mendirikan 2 dumb karena 1 dumb bisa diisi oleh 4 orang saja. Saat petang mulai tiba kami pun hanya mengisi 1 dumb saja karena untuk berkumpul, mengobrol, bercanda tawa, dan bercerita apa pun yang ingin di ceritakan. Dan waktu kami mersakan kelaparan ternyata tidak ada yang membawa makanan ataupun cemilan kecuali Mie yang sudah di janjikan untuk kita bawa dan kita masak ketika malam sudah tiba, tapi waktu itu belum malam karena masih jam 19.36, dan kami pun harus terpaksa makan mie tersebut, tapi masih ada saja yang kurang yaitu kopi, wah kami pun terpaksa harus meminta teman yang berada di tempat kami mendirikan dumb, ternyata kami pun dikasih tapi hal tersebut tidak kami hiraukan memalukan apa tidak tapi yang penting kami tidak kelaparan dan kehausan hahahahhahaha......
               Setelah masak mie matang kami pun bergegas untuk memakan mie tersebut bersama sama, akan tetapi tidak ada salah satu seorang pun yang membawa alat makan, kami pun punya ide yaitu sebagai alat makannya adalah tutup handphone yang kami bawa, tapi hal tersebut harap di maklumi lah karena kami hanya pemula dan belum tau apa saja yang harus di persiapkan. Setelah kami makan bersama kami pun tak lupa melaksanakan shalat dan berbincang bincang dan bercerita dan melakukan kegiatan yang tidak membosankan. Ketika malam sudah tiba kami pun mulai mengeluarkan selimut yaitu sarung, dan ternyata sarung tersebut tidak cukup untuk kita jadikan alas tidur dan selimut, dan hanya cukup untuk 1 dumb saja dan yang satunya tidak ada alas tidur maupun selimut. Dan akhirnya aku dan huda mengalah untuk tidur di dumb yang tidak ada alas tidur dan selimutnya. Tapi tak apalah yang penting kami bisa tidur, ternyata tidak seperti yang saya bayangkan ternyata diatas puncak bisa ada badai dan mengganggu waktu tidur kami, dan sepertinya waktu sudah larut malam. Saya dan huda mulai kedinginan karena tidak ada alas tidur maupun selimut yang dipakai untuk tidur, tapi kami berdua sudah memakai jaket yang sudah menghangatkan kami berdua walaupu tidak sehangat waktu kita tidur didalam kamar.
               Waktu pagi pun sudah tiba dan kami pun bangun dan mulai merasakan lapar dan haus, dan kami pun mulai memasak mie lagi walaupun hanya tinggal 3 bungkus saja, dan kami masak 3 sekaligus, dan memakannya menggunakan alat seadanya saja yaitu tutup handphone yang kami bawa. Walaupun Cuma sedikit kami pun sudah merasa kenyang dan bisa mengganjal perut agar tidak kelaparan. Setelah kami makan, kami pun mulai jalan jalan menelusuri wilayah yang berada di puncak, tak lama kemudian kami kembali ke markas kami yaitu 2 dumb yang kami dirikan, dan ternyata banyak juga orang yang melakukan kegiatan mendaki gunung. Setelah kembali ke markas tersebut kami tak lupa melakukan foto foto di atas gunung andong, dan ternyata begitu bagusnya suasana di atas gunung karena dikelilingi oleh banyak awan putih yang menggumpal, dan terasa seperti negeri di atas awan. Kami pun belum puas akan peristiwa tersebut terjadi karena waktu sudah mulai siang dan kami pun harus turun, tapi sebelum itu kami merapikan dan bersiap siap untuk  turun, setelah rapi dan bersih tempat yang kita dirikan dumb kami pun berjalan dengan membawa bekas bekas sampah yang sudah tak terpakai ke bawah dan yang akan kami letakkkan ke tempat sampah di basecamp. Ketika berjalan pulang kami tak lupa untuk membawa air yang berasal dari sumber mata air pegunungan yang pertama kali. Setelah sampai di bawah kami pun mencari tumpangan yang akan membawa kami kembali pulang ke pasar grabag, dan akhirnya kami pun mendapat tumpangan yaitu pick up yang mengangkut ayam ternak. Tapi tak apa lah yang penting bisa kembali ke rumah dengan selamat. Walaupun demikian ternyata pick up tersebut yang kami tumpangi menuju ke arah pasar grabag karena mau menjual ayam ayam nya ke pasar. Dan kami pun senang karena kami bisa sampai pasar grabag tanpa harus mengeluarkan ongkos untuk sampai ke pasar grabag. Ketika sampai di pasar grabag kami mampir dulu ke rumah nya arif karena rumahnya arif deket dengan pasar tersebut, sekalian kami istirahat di rumahnya arif. Dan kebeneran kami merasa lapar dan dirumahnya arif kami di tawari makan kami pun mau, karena kami lapar dan masih punya uang untuk kembali kerumah kami masing masing. Setelah kami beristirahat cukup dan mendapat tawaran makanan dari arif kami pun meminta untuk izin pulang ke rumah kami masing masing................ sekian .......!!!!!!!!





               Selanjutnya pengalaman pribadi saya ketika mendaki gunung Merbabu yang lebih tinggi dari gunung andong yaitu 3X nya gunung andong, dan kami saya pun di ajak oleh teman saya yang bernama zaim. Kami berangkat dari sekolah tercinta yaitu MAN 1 KOTA Magelang, dari sekolah tersebut kami berempat yaitu saya, zaim, isro’i, dan dimas menggunakan kendaraan sepada motor. Dan setelah sampai tanjakan yang cukup panjang dan membuat motornya dimas tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan dan akhirnya zaim harus turun dulu dan mendorong motor nya dimas tersebut, walaupun demikian itu tidak menjadi penghalang untuk kami tetap melanjutkan perjalanan. Sesampainya di basecamp kami bertemu dengan orang orang yang juga mau mendaki gunung merbabu, dan selanjutnya kami pun beristirahat di basecamp. Ternyata masih ada temannya isro’i yang ikut tapi perempuan yang katanya sedikit tomboy, tapi tak apalah biar tambah ramai dan menyenangkan, sebelum naik kami pun selfi selfi dulu di basecamp untuk kenang kenangan... hehehehe.....
               Setelah itu aku dan zaim mandi sebelum melanjutkan perjalanan mendaki gunung agar keringat yang sudah kami bawa dari perjalanan menuju basecamp itu membuat badan dingin ketika tidur di pos 2. Dan selanjutnya kami melanjutkan perjalanan untuk sampai ke puncak gunung merbabu yaitu puncak syarif dan kentheng songo, dan akhirnya kami pun berjalan dan tak ada kendala  atau halangan apa apa. Tapi setelah sesampainya di tengah perjalanan hujan pu turun, dan kami pun sudah persiapan membawa jas hujan walaupun dari plastik tapi sudah cukup nyaman untuk melindungi diri dari basah nya air hujan. Setelah hujan reda ternyata kami sudah dekat dengan pos 2, dan kami melihat banyak rombongan pendaki yang sudah mau ngecamp di pos 2. Ternyata di pos 2 sudah ada banyak orang yang mendirikan dumb di berbagai tempat, dan akhirnya kami tetap masih punya tempat untuk mendirikan dumb untuk beristirahat. Tak lama kemudian dumb kami pun berhasil kami dirikan dan kami tempati, seperti biasa kami melakukan hal yang tidak membosankan di dalam dumb tersebut selain bersendau gurau, bercanda, dll.
               Sekian duluuuuuu...... dari saya ini masih tetap ada lanjutannya kapan kapan insyaallah akan saya lanjutkan...... hhahahahahhaha
Wassalamualaikum wr,wb...

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Featured Posts

Total Pengunjung

My Blog List

940 Px

280 Px

120 Px

Telusuri

120 Px


ShoutMix chat widget

Sample text

Followers

Translate

125 Px

Banner Sahabat

280 Px

280 Px

About

Popular Posts